Diterjemahkan
dari artikel pada situs islamreligion.com
Salah
satu dari banyak hal yang dapat kita pelajari dari kisah tentang Dajjal adalah
bahwa kekayaan dan kesenangan duniawi bukanlah hal yang menentukan derajat
seseorang di mata Allah. Sesungguhnya, seseorang bisa memiliki segala kekayaan
di dunia, namun jika ia tidak memiliki iman di dalam hatinya, ia benar-benar
tidak ada nilainya di mata Allah. Ada sebuah hadist dalam Sahih Muslim yang
diriwayatkan sebagai berikut:
Mughirah
bin Shu'ba meriwayatkan: Tidak ada yang bertanya tentang Dajjal kepada Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassalam melebihi aku. Beliau bersabda (kepadaku), "Dia
seharusnya tidak membuatmu khawatir karena dia tidak akan mampu membahayakanmu.
"Aku berkata, “Ya Rasulullah, ia membawa (kelimpahan) makanan dan air
bersamanya." Kemudian beliau bersabda, "Dia (Dajjal) dan kemampuannya
untuk menyesatkan orang-orang beriman dengan apa yang Allah izinkan untuk
dibuat dengan tangan (Dajjal itu) (misalnya, makanan dan air yang melimpah)
tidak ada artinya dibandingkan dengan kemampuan Allah untuk membuat peristiwa
ini sebagai cara untuk meningkatkan keimanan orang-orang yang beriman."
Juga
disebutkan dalam Shahih Muslim beberapa hadits di mana Nabi Muhammad s.aw
bersabda:
"Tidak akan ada tanah dimana
Dajjal tidak mendatanginya (artinya Dajjal akan mendatangi semua tanah di muka
bumi) kecuali Mekkah dan Madinah, dan tidak akan ada jalan dari banyak jalan
yang mengarah kepada keduanya (Mekkah dan Madinah) kecuali akan dijaga oleh
para malaikat yang berbaris. Kemudian dia (Dajjal) akan muncul pada suatu
dataran (yang kandungan garamnya tinggi garam dan tidak subur) yang berdekatan
dengan kota Madinah. Lalu (Madinah) akan berguncang dengan keras sehingga
setiap orang kafir dan munafik akan keluar darinya dan pergi ke arahnya (Dajjal)."
Nabi
juga menggambarkan siapa saja para pengikut Dajjal ketika beliau bersabda:
"Dajjal akan diikuti oleh tujuh
puluh ribu orang Yahudi dari Isfahan mengenakan sorban Persia."
Berikut
ini sebuah hadits lainnya dari Shahih Muslim memberikan informasi yang lebih
rinci tentang tipu daya Dajjal dan tentang kembalinya Nabi Isa ‘alaihissalam
(Yesus). Dan hal ini merupakan tanda-tanda besar dari hari kiamat:
An-Nawwas
ibn Sam'aan meriwayatkan bahwa Rasulullah menjelaskan tentang Dajjal pada suatu
pagi. Kadang-kadang beliau menjelaskan bahwa Dajjal tidak ada artinya dan
kadang-kadang beliau menggambarkan (kekacauan yang ditimbulkannya) sangat besar
dan kami merasa seolah-olah dia bersembunyi di balik pepohonan kurma. Ketika
kami menghampiri beliau (Rasulullah) di malam hari dan beliau melihat
(tanda-tanda ketakutan) di wajah kami, beliau bersabda, “Apa yang terjadi
dengan kalian?” Kami berkata, “Ya Rasulullah, engkau menjelaskan tentang Dajjal
di pagi hari (kadang-kadang menjelaskan bahwa dia) tidak perlu dikhawatirkan
dan kadang-kadang (engkau menjelaskan bahwa dia) sangat penting (untuk diwaspadai),
sampai-sampai kami mulai berpikir seolah-olah ia hadir dan bersembunyi di
(dekat) pepohonan kurma." Kemudian beliau bersabda, "Aku membuat
ketakutan sehubungan dengan kalian dalam banyak hal selain Dajjal. Jika dia
datang sementara aku berada di antara kalian, aku yang akan menghadapinya
mewakili kalian, tetapi jika dia datang sementara aku tidak ada di antara
kalian, seseorang harus menghadapinya mewakili dirinya sendiri dan Tuhan akan
menjaga setiap Muslim mewakiliku (dan menjaganya dari kejahatan).
Dia
(Dajjal) adalah seorang pemuda dengan rambut keriting dan sebelah mata yang
buta. Aku membandingkannya dengan Abd-ul-Uzza bin Qatan. Barangsiapa di antara
kalian masih hidup untuk menyaksikannya haruslah membaca ayat-ayat pembukaan
Surat Al Kahfi kepadanya. Dia akan muncul di perlintasan antara Suriah dan Irak
dan akan menyebabkan kerusakan ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba-hamba Allah!
Patuhilah (jalan Kebenaran)."
Kami
berkata, 'Ya Rasulullah, berapa lama ia akan tinggal di bumi?" Beliau
bersabda, 'Selama empat puluh hari, satu hari seperti setahun, satu hari
seperti sebulan, satu hari seperti seminggu, dan hari-hari sisanya akan seperti
hari-hari normal yang kalian jalani. "Kami berkata, 'Ya Rasulullah, apakah
shalat satu hari saja cukup untuk hari yang sama dengan satu tahun?"
Kemudian beliau bersabda,' Tidak, melainkan kalian harus membuat perkiraan
waktu (dan kemudian melaksanakan shalat)."
Kami
berkata, 'Ya Rasulullah, seberapa cepat ia akan berjalan di bumi?"
Kemudian beliau bersabda,' Seperti awan yang didorong oleh angin. Dia akan
mendatangi orang-orang dan menyerukan mereka (kepada agama yang salah) dan
mereka akan diminta untuk beriman pada dirinya dan melakukan hal yang
diperintahnya.
Dia
kemudian akan memerintahkan langit dan hujan pun turun dan akan menumbuhkan
tanaman-tanaman. Kemudian pada sore hari, hewan-hewan ternak mereka akan datang
kepada mereka dengan punuk-punuk yang sangat tinggi, dan ambing mereka penuh
susu, dan panggul mereka membentang (banyak dagingnya). Dia kemudian akan
mendatangi kaum lainnya dan berseru kepada mereka, tapi mereka akan menolaknya
dan dia akan pergi meninggalkan mereka sehingga mereka dilanda kekeringan dan
tidak ada kekayaan yang tersisa bagi mereka. Dia kemudian akan berjalan ke
padang gurun dan berkata padanya, ‘Keluarkanlah harta kekayaanmu’, dan harta
kekayaan itu akan keluar dan berkumpul dengan sendirinya bagaikan segerombolan
lebah. Dia kemudian akan memanggil seseorang pemuda dan menebasnya dengan
pedang sehingga terpotong menjadi dua bagian dan (membuat potongan-potongan ini
terletak pada jarak kira-kira) antara pemanah dan sasarannya. Dia kemudian akan
memanggil (pemuda itu) dan dia akan mendatanginya seraya tertawa dengan wajah
berkilau (dengan kebahagiaan) dan saat itulah Allah akan mengutus Kristus
(Al-Masih), putra Maria (Maryam) ... '"
Salah satu dari banyak hal yang dapat kita pelajari dari kisah tentang Dajjal adalah bahwa kekayaan dan kesenangan duniawi bukanlah hal yang menentukan derajat seseorang di mata Allah. Sesungguhnya, seseorang bisa memiliki segala kekayaan di dunia, namun jika ia tidak memiliki iman di dalam hatinya, ia benar-benar tidak ada nilainya di mata Allah. Ada sebuah hadist dalam Sahih Muslim yang diriwayatkan sebagai berikut:
Dia (Dajjal) adalah seorang pemuda dengan rambut keriting dan sebelah mata yang buta. Aku membandingkannya dengan Abd-ul-Uzza bin Qatan. Barangsiapa di antara kalian masih hidup untuk menyaksikannya haruslah membaca ayat-ayat pembukaan Surat Al Kahfi kepadanya. Dia akan muncul di perlintasan antara Suriah dan Irak dan akan menyebabkan kerusakan ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Patuhilah (jalan Kebenaran)."
0 Response to "Kisah Kedatangan Dajjal di Akhir Zaman"
Posting Komentar